Luwu Timur – Pemerintah Kabupaten Luwu Timur menunjukkan respons cepat terhadap kondisi memprihatinkan yang dialami Ashaq Fauzil, seorang anak dari keluarga petani di Matano, Sorowako, yang menderita spina bifida. Informasi mengenai kondisi Ashaq yang telah tersebar di media sosial langsung direspon dengan aksi nyata oleh sejumlah instansi terkait.
Ashaq Fauzil, anak dari pasangan Hasra dan Akmal, saat ini tengah berjuang melawan penyakit spina bifida yang membuatnya tidak mampu berjalan. Kondisinya semakin serius dengan adanya luka terbuka di bagian punggung, yang kini membutuhkan tindakan operasi segera di Makassar.
Namun, keterbatasan ekonomi orang tua yang hanya bekerja sebagai petani menjadi penghalang utama proses pengobatan lebih lanjut. Merespon hal tersebut, Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Luwu Timur bersama BPBD, Kepala Puskesmas, dan Kepala Desa Sorowako bergerak cepat mendatangi langsung kediaman keluarga Ashaq pada hari ini.
Kehadiran pemerintah ini menjadi bukti nyata bahwa negara hadir untuk rakyatnya. Langkah awal ini juga sekaligus membuka jalan koordinasi lebih lanjut agar Ashaq bisa segera mendapatkan perawatan medis yang dibutuhkan.
“Kami hadir untuk melihat langsung kondisi adik Ashaq dan memastikan bahwa keluarga ini tidak berjuang sendiri. Pemerintah akan berupaya memberikan bantuan maksimal, baik dari sisi kesehatan maupun pendampingan sosial,” ujar Plt. Kepala Dinas Sosial dan P3A, Joni Patabi, di lokasi.
Sementara itu, pihak keluarga dan tim pendamping kini juga membuka donasi untuk membantu meringankan beban biaya pengobatan Ashaq. Donasi dapat diberikan secara sukarela oleh siapa pun yang tergerak hatinya untuk membantu sesama.
Dengan kolaborasi antara masyarakat, relawan, dan pemerintah, diharapkan proses pemulihan Ashaq bisa berjalan lancar dan ia dapat segera mendapatkan haknya atas kesehatan dan masa depan yang lebih baik.
