

LUWU TIMUR – Menyusul viralnya pemberitaan terkait aktivitas bongkar muat dua kontainer milik PT. Huali Nickel Indonesia (HNI) di Pelabuhan Waru-waru yang disebut tidak berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah, media Pijar Lutim bergerak cepat melakukan klarifikasi langsung kepada pihak perusahaan untuk meluruskan informasi yang beredar di publik.
Tim redaksi Pijar Lutim mendatangi langsung kediaman Haris, External PT. HNI, Minggu (8/6/2025), guna mengonfirmasi kebenaran informasi yang telah menyebar luas di media sosial dan menjadi perbincangan publik.
“Kami menyadari bahwa informasi ini telah menjadi viral dan menimbulkan keresahan. Karena itu, kami merasa perlu meluruskan secara langsung melalui media yang bertanggung jawab, dalam hal ini Pijar Lutim,” ujar Haris di hadapan tim redaksi.
Dalam klarifikasinya, Haris secara terbuka mengakui adanya kelalaian internal dari pihak PT. HNI karena tidak menyampaikan pemberitahuan atau melakukan koordinasi resmi ke Pemerintah Daerah Luwu Timur sebelum melakukan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Waru-waru.
“Kami dari PT. HNI menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada Pemda Lutim atas kelalaian kami. Ini murni kesalahan komunikasi internal, tidak ada unsur kesengajaan,” tegas Haris.
Ia menjelaskan, dua kontainer yang dibongkar berasal dari Pomala, Sulawesi Tenggara, dan hanya berisi peralatan kantor, termasuk alat tulis kantor (ATK) dan kebutuhan fasilitas mes. Kontainer tersebut diperuntukkan bagi kegiatan operasional PT. HNI di wilayah Enggano, Luwu Timur.
“Total ada 15 kontainer yang kami kirim. Yang tiba baru dua. Semua isinya non-proyek, tidak ada alat berat, tidak ada material berbahaya,” jelasnya.
Terkait pengamanan aktivitas, Haris mengatakan pihaknya hanya sempat berkoordinasi dengan Syahbandar dan aparat kepolisian. Namun ia menegaskan bahwa tidak ada alasan pembenaran atas kelalaian tidak berkomunikasi dengan Pemda.
“Kami akui salah. Tidak boleh ada alasan apa pun untuk melewatkan koordinasi dengan pemerintah daerah. Ke depan kami pastikan ini tidak akan terjadi lagi,” ujarnya.
Haris juga menambahkan bahwa PT. HNI berencana berkantor di Enggano untuk mendukung proyek pembangunan pipa water intake, yang akan menyalurkan nikel cair kadar rendah dari Sorowako ke Lampia. Sementara proyek smelter di Lampia merupakan bagian dari kegiatan PT. IHIP, menggunakan teknologi Autoclaves – POX / HPAL, yang diklaim ramah lingkungan.
“Ini jadi catatan penting dan pelajaran besar bagi kami. Mulai saat ini, tidak ada aktivitas apa pun yang tidak dilaporkan ke Pemda. Kami berkomitmen penuh untuk bersinergi dengan pemerintah dan masyarakat,” pungkas Haris.
Pijar Lutim mencatat, penyebaran informasi soal bongkar muat kontainer milik PT. HNI di Waru-waru telah menjadi isu viral di media sosial. Sejumlah pihak mempertanyakan transparansi dan ketaatan perusahaan terhadap regulasi daerah. Dalam kondisi itu, media Pijar Lutim memilih untuk melakukan klarifikasi langsung ke sumber utama guna menyajikan informasi yang akurat dan berimbang.
Pijar Lutim akan terus hadir di tengah masyarakat sebagai media kontrol yang independen, kritis, dan tetap menjunjung tinggi asas verifikasi. Setiap informasi yang beredar di publik harus diuji kebenarannya, agar tidak menimbulkan spekulasi liar yang dapat merugikan berbagai pihak, termasuk kepentingan daerah.